Ramadhan, Produksi Sampah Semakin Meningkat???

08 Mei 2019 15:12:41 WIB

Murtigading - Bumdesa Murtigading sebagai salah satu pengelola sampah di Desa Murtigading memberikan salah satu Tip agar Sampah tidak berlebih di Bulan Puasa.

Di Bulan Ramadhan umat Islam melakukan puasa, menahan lapar dan haus. Di Murtigading yang terkenal dengan Desa Produk Unggulan tentunya banyak Kuliner yang mengoda saat mata terbuka untuk berbuka. Momen puasa sering kali dibuat untuk balas dendam, dorongan nafsu berbuka. Yang tak disadari, kebiasaan ini akan menyebabkan penumpukan kalori dan berakibat pada berat badan yang bertambah. Tak cuma itu, kebiasaan membeli makanan berbuka yang berlebihan hanya karena lapar mata ternyata juga berakibat buruk pada lingkungan, timbulnya sampah lebih dari pada biasanya.

Sebagai contoh saat membeli makanan atau minuman maka akan semakin banyak sampah yang dihasilkan, baik itu dari kantong plastik, gelas plastik, bungkus kertas, maupun karet.

Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih namun tetap bisa menikmati takjil atau makanan berbuka kesukaan Anda, berikut beberapa tipsnya.

1. Bawa wadah sendiri saat beli takjil
Segelas kolak hangat atau es buah segar dalam cup plastik memang praktis untuk berbuka puasa. Anda tinggal membelinya kemudian dibawa pulang atau untuk berbuka di jalan saat tak sempat.

Tapi pernah bayangkan sampah yang dihasilkan dari cup plastik tersebut? Anda pasti tahu kalau plastik termasuk sampah yang sangat sulit dan lama terurai di tanah.

Bayangkan selama 30 hari Anda tidak membeli takjil berkemasan cup plastik. Hal ini berarti ada 30 sampah cup plastik yang bisa dikurangi oleh satu orang. Kalikan saja berapa banyak yang membeli takjil tersebut.

Untuk menghindari sampah-sampah plastik dan cup plastik dari takjil, gunakan wadah sendiri seperti mangkok atau gelas Anda sendiri dari rumah. Selain bisa mengurangi sampah plastik, Anda juga bisa menjamin kebersihan wadah yang dibawa sendiri.

2. Ganti camilan manis dengan buah-buahan
Meskipun kolak sangat enak dan sayang dilewatkan, baiknya jangan terlalu sering mengonsumsinya. Bila dihitung mungkin kadar gula dalam kolak sudah lebih dari yang kita butuhkan.

Demi alasan kesehatan dan juga mengurangi sampah, gantilah takjil manis ini dengan asupan buah-buahan.

Dari sudut pandang zero waste, mengganti camilan-camilan manis terutama berkemasan dengan buah-buahan akan menghindari produksi sampah. Dari sudut pandang kesehatan, tentunya lebih banyak mengonsumsi buah-buahan jauh lebih baik karena kadar gula alami bagus untuk kesehatan.

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180528075942-282-301722/cara-sederhana-kurangi-sampah-di-bulan-ramadan

Komentar atas Ramadhan, Produksi Sampah Semakin Meningkat???

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License