Penerapan Metode Salibu pada Padi Varietas Inpari 23

07 Maret 2016 12:05:14 WIB

Murtigading- Padi Varietas baru, Inpari 23 di uji coba tanam di bulak Kabregan Dusun Sanggrahan Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta. Berdasarkan data dari BB PADI(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi), masa tanam padi jenis ini  ±113 hari, dengan potensi 9,2 ton/ha, dan cocok ditanam di dataran rendah hingga  sedang dengan ketinggian 0-600m dpl.

                Padi Inpari 23 di ujicoba tanam di Desa Murtigading oleh Sutrisno, petani penggarap seluas 1ha. Dari ujicoba tersebut, pertengahan Desember 2015 telah panen dan  diperoleh hasil 11ton gabah. Setelah panen pertama, 50ru (10.000m/14) lahan tersebut di ujicoba kembali dengan metode Salibu (salin ibu). Metode salibu adalah cara menanam padi kembali dengan menyisakan batang padi yang sebelumnya dipanen supaya tumbuh tunas baru. Jadi, pada saat panen pertama , batang padi di potong berjarak 7cm dari tanah sehingga menyisakan tunggak(jawa). Dari tunggak tersebut akan muncul tunas baru, sehingga petani tinggal merawat dan memupuknya.

                Rabu kemarin (02/03/2026), telah dilakukan panen kedua oleh Rudy Suharto, SIP,MM selaku PJ Lurah desa Murtigading bersama  Budi Subowo selaku kasi pembanguna dan Yuni Marwoto selaku dukuh Sanggrahan di bulak Kabregan tersebut. Jarak panen pertama dan kedua dari metode tanam ini membutuhkan waktu 75 hari. Dengan demikian, dalam jangka waktu 6bulan dan satu kali tanam, petani dapat panen padi sebanyak dua kali.

 Menurut Rudy Suharto, SIP,MM selaku PJ Lurah Desa Murtigading, dengan metode tanam ini  petani dapat menghemat biaya membajak menyiapkan lahan, biaya pembelian bibit, dan juga biaya tanam benih atau tandur(jawa). Lebih lanjut di ungkapkan, untuk hasil panen kedua ini belum diketahui karena belum  mendapat laporan.

                 

Komentar atas Penerapan Metode Salibu pada Padi Varietas Inpari 23

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License