Kalurahan Murtigading

   Sanden, Murtigading _Salah satu makanan khas Sanden adalah lemper. Orang sekitar Sanden dan juga pelanggan luar daerah sangat mengenal pembuat lemper yang sudah produksi mulai tahun 1980an. Sebut namanya Yu Bariyah, yang memproduksi lemper dengan rasa yang khas dan ‘tanak’, tanpa ada ketan yang ‘mlethis’ hasil produksinya.

    Kualitas lempernya sangat dijaga mulai dari pemilihan ketan ‘kanil’ yang direndam dalam air kemudian ditanakkan, diaduk dengan ditambahi santan dengan sedikit garam dan gula. Selanjutnya ketan yang sudah matang tersebut dibungkus menggunakan daun pisang ‘kluthuk’ yang dikasih isi daging ayam atau daging sapi yang sudah dimasak dan dibumbui. Kemudian dimasak ‘ditanakkan’ lagi kurang lebih 2 jam. Setelah itu diangkat,didinginkan dan siap disajikan.

    Kualitas lemper tersebut mampu bertahan di suhu ruangan dalam tiga hari. Apabila dimasukkan dalam almari pendingin mampu bertahan lebih dari satu minggu namun rasa khasnya menjadi berkurang. Ada cara agar lemper tersebut kedaluwarsanya lebih lama namun terjaga rasa khasnya dengan memasukkan ke dalam almari pendingin pada saat setelah dibungkus daun pisang yang telah di isi daging lalu dumasukkan ke dalam almari pendingin mampu bertahan 1 – 2 minggu, apabila mau dimakan dimasak ‘ditanakkan’ dulu selama dua jam dan siap dihidangkan. Lemper buatan Yu Bariyah ini sudah pernah dipasarkan sampai ke Jakarta, namun terkendala masa kedaluwarsanya yang hanya sekitar 3 hari, karena pengirimannya tidak dapat dilakukan menggunakan alat pendingin. 

     Pembuat lempernya adalah Yu Bariyah sedangkan yang menanak ketan adalah Kang Min suaminya, keduanya sudah Almarhum.  Saat ini yang melanjutkan usaha lemper adalah kedua anaknya Subaryadi dan Wisbiantoro dengan branding tetep lemper Yu Bariyah.

     Pembuat lemper di dusun Sanden lebih dari 10 orang dan pembuat aneka snek sejumlah 12 orang. Dengan potensi yang ada tersebut kemudian dibuat konsep Kampung Lemper dan Aneka Sneck. (dhydhy).