Kalurahan Murtigading

Yogyakarta, Lembaga Combine Resource Institution (CRI) yang salah satu misinya adalah pengembangan sistem informasi dan teknologi tepat guna untuk mewujudkan warga yang berdaya secara politik, ekonomi dan sosial. Sebagai salah satu wujudnya, CRI mengadakan  diskusi bertema “Inovasi dan Perlindungan Kekayaan Intelektual Bidang TIK untuk Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya” (16/5). Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Bulaksumur University Club (UC) UGM ini membahsa tentang Inovasi dan Perlindungan Kekayaan Intelektual Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya dan konsep layanan SID Berdaya untuk menguatkan potensi Kolaborasi pengembangan dan pemanfaatan SID Berdaya.

Sistem Informasi Desa (SID) merupakan salah satu inisiatif yang dikelola oleh CRI. CRI mengelola insiatif ini melalui pengembangan seperangkat alat dan proses pemanfaatan data dan informasi untuk mendukung pengelolaan sumberdaya berbasis komunitas di tingkat desa bersama jejaring organisasi mitra, komunitas, dan lembaga pemerintahan lintas sektor dan lintas daerah di Indonesia sejak tahun 2009. Pada tahun 2018, CRI mendapatkan konfirmasi terdaftarnya kekayaan intelektual SID sebagai SID Berdaya di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, baik dalam aspek hak cipta, merek, maupun paten. Bagi CRI, terdaftarnya kekayaan intelektual SID Berdaya secara legal menjadi momentum untuk meningkatkan mutu ciptaan dan layanan, serta sekaligus meningkatkan jaminan perlindungan atas penggunaan ciptaan tersebut. Sejumlah skema layanan akan berubah sebagai konsekuensi dari urusan legal tersebut, tetapi tetap terbuka bagi potensi kerjasama untuk pengembangan dan pemanfaatan SID bersama para pihak. (Nrh)