Masjid Darussalam Pucanganom

Administrator 16 November 2015 21:15:05 WIB

Yogyakarta - Masjid Darussalam dipercaya merupakan sebuah masjid kecil berusia lebih dari 200 tahun. Dusun dan masjid dibangun oleh Kiai Pucang salah satu murid Kiai Ageng Gribig dan Kiai Ageng Wonolelo, seorang tokoh penyebar Islam di wilayah Klaten, Sleman dan Yogyakarta. 

Masjid Darussalam atau sering disebut Masjid Pucang terletak di Dusun Pucanganom, Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Bantul. Masjid itu terletak sekitar 7 kilometer dari kilometer dari pesisir selatan Pantai Samas atau sekitar 20 km arah selatan Kota Yogyakarta. 

Tidak banyak yang tahu kapan persisnya masjid itu ada dan berdiri. Namun warga sekitar mempercayai masjid tersebut telah berusia lebih dari 300 tahun atau berdiri pada abad 17 M. Itu merupakan salah satu masjid tertua di wilayah Bantul, selain Masjid Sabilulrosyad di Kauman Wijirejo, Pandak Bantul yang merupakan peninggalan zaman Panembahan Bodho. 

Jejak-jejak Kiai Pucang menyebarkan agama Islam di wilayah selatan Jawa saat ini masih bisa ditelusuri dengan adanya banyak nama dusun Pucanganom yang ditemukan di Bantul, Wedomartani Ngemplak dan Ngijon Moyudan Sleman hingga wilayah Bagelen Purworejo. 

Seperti halnya masjid-masjid kuno lainnya di Jawa, di belakang masjid juga terdapat kompleks makam kuno yang dipercaya sebagai keturunan Kiai Pucang. Di sekitar Desa Murtigading juga banyak ditemukan makam kuno dengan nisan batu kapur. 

Selain itu di sekitar masjid dulu pernah ditemukan patung Ganesha, jambangan/tempat air dari tanah liat kuno yang merupakan peninggalan zaman Hindu serta mustaka masjid. Mustaka masjid itu kemudian disebut dengan mustaka tiba. 

Diperkirakan pada awal berdiri Masjid Pucang/Darussalam masih sederhana bangunannya. Baru pada zaman Kasultanan Ngayogyakarto Hadiningrat masjid itu dibangun lebih besar. Masjid ini menempati tanah milik Kraton Yogyakarta seluas 799 meter persegi yang disebut tanah putih atau tanah untuk keagamaan. Bangunan masjid dengan model joglo rangkap menggunakan kayu jati. Satu bangunan sebagai ruang utama masjid. Sedang satu bangunan lagi sebagai serambi. 

Dari penuturan salah seorang pengurus masjid, M. Syamsul, masjid ini sudah mengalami renovasi/pemugaran beberapa kali diantaranya tahun 1915,1930, 1948. Pemugaran terakhir kali padatahun 1993 yang diresmikan langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. 

Menurut dia, pada massa agresi militer Belanda II tahun 1948, masjid ini menjadi markas Laskar Tentara Hizbullah Sabilillah untuk wilayah Bantul. Dua tentara gugur saat terjadi perang dengan Belanda yang saat itu berpatroli di Bantul. Dua anggota Laskar Hizbullah yang gugur adalah Sukarno dan Ali sempat di semayamkan di serambi masjid, kemudian di makamkan di Makam Blimbing tidak jauh dari Desa Murtigading Sanden. 

Komentar atas Masjid Darussalam Pucanganom

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Layanan online WhatsApp

Layanan Masyarakat

TAUTAN

  • Kabupaten Bantul
  • Kecamatan Sanden
  • Pedukuhan Piring 2
  • Pedukuhan Bongoskenti
  • Puskesmas Sanden
  • Disdukcapil Bantul
  • BKD Bantul
  • Disnakertrans Bantul

  • Media Sosial

    Facebookyoutube

    Statistik Kunjungan

    Hari ini
    Kemarin
    Jumlah Pengunjung
    Kebijakan Privasi

    Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License